' HOME ' IBU DAN ANAK ' RUBLIK KELUARGA ' RESEP MASAKAN KONTES SEO KESEHATAN '

Thursday, April 29, 2010

Ketika Malam Ku Merenung

Ketika Malam Ku  Merenung. Namaku tono, seorang anak SMU yang baru saja mendapat kabar gembira, ya..sebuah kabar gembira, yaitu kabar kelulusanku dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional. Kabar gembira itu juga telah mampu membuat ibuku yang baru sakit menjadi ceria kembali. Apalagi ayahku, hari itu "sang kabar gembira " telah membuat ayahku berubah, ayahku yang sering sibuk dan marah-marah kini telah menjadi ayah yang  periang dan banyak meluangkan waktunya untuk bergurau dan berbincang-bincang dengan ku. Memang hari ini bisa dikatakan sebagai hari bahagia untukku. Namun hal ini  tidak akan berlangsung lama, karena masih ada satu hal lagi yang harus aku selesaikan, Ujian Masuk Perguruan Tinggi. Kata itu sudah mulai di dendangkan ditelingaku oleh ayah dan ibu."Bagaimana dengan Perguruan Tinggi Idaman-mu? Apakah kau telah memilihnya?" itulah kalimat yang selalu ditanyakan oleh ayah ibuku setelah kabar kelulusanku di umumkan. Bingung rasanya diri ini, karena sampai saat ini aku belum mempunyai sebuah jawaban. Ayah memberi waktu 1 minggu pada diriku untuk menentukan pilihan, jika dalam 1 minggu belum ada sebuah pilihan, maka mau tidak mau aku harus bersedia menerima pilihan dari kedua orang tuaku. Yah..sebuah pilihan untuk masuk di Perguruan Tinggi Terbaik menurut ayah dan ibuku, dimana universitas itu sama sekali bukan Perguruan Tinggi Idaman bagi diriku.

Malam ini adalah awal malam bagi diriku untuk membuat sebuah pilihan. Malam pertama untuk merumuskan langkah-langkah yang musti aku tempuh untuk sebuah keputusan yang sangat berarti bagi diriku, masa depanku dan keluargaku. Dengan melangkah pasti, ku ambil sarung dan peci dan ku basuh wajah serta tangan kakiku dengan air wudhlu. Ku baca doa sesudah wudhu dengan pelan. Dan akhirnya aku berdiri di sebuah sajadah yang telah terbentang menunggu kehadiranku untuk segera sujud menghadap Allah SWT. Dengan pelan dan khusyuk  aku mulai shalat istikharah di malam ini. Ku baca bacaan sholat dan surat-surat pendek dengan penuh khusyuk dan khidmat. Setelah selesai, ku panjatkan doa dengan penuh harap, memohon kepada Allah SWT agar diberi kemudahan untuk menentukan pilihan terbaik yaitu sebuah Perguruan Tinggi Idaman. Setelah selesai, aku kemasi sarung, sajadah dan peci ku kemudian berjalan menuju ke tempat tidur. Aku rebahkan badanku di tempat tidur sambil berharap, semoga bisa mendapat mimpi yang menuntun untuk menemukan sebuah pilihan terbaik.

Hari demi hari ku lewati kuliah di sebuah Perguruan Tinggi Favorit Indonesia. Sebuah perguruan tinggi dan jurusan pilihan  orang tuaku yang menjadi idaman ayah dan ibuku serta para siswa SMU , Jurusan Kedokteran tentunya. Namun, entah apa yang terjadi pada diriku, aku merasa sia-sia belajar di Perguruan Tinggi Terbaik, apalagi di jurusan ini. Diriku merasa tak kuat menerima bahan-bahan kuliah serta ujian dan pratikum yang terus menerus harus aku lakukan sepanjang hari. Nilaiku dari semester pertama selalu jelek, aku cuma punya satu nilai terbaik yaitu C. Index prestasiku selalu NaSaKom (Nasib Satu Koma). Dan hari ini, adalah hari terburuk bagi diriku dimana sebuah surat melayang di kost-kostan ku. Surat dari kantor pusat Fakultas Kedokteran. Ini bukan surat beasiswa yang sering diterima oleh teman-temanku, tapi ini adalah surat teguran DO yang dilayangkan pada diriku. Tanganku gemetar memegang surat yang sedang aku baca ini, mataku berkaca-kaca, seolah-olah ini adalah hal yang mustahil dan tak mungkin terjadi. Rasa takut bercampur menyesal bercampur aduk di dalam hatiku. Dengan spontan aku berlari sekencang kencangnya keluar dari kamar kost. Entah mau kemana aku berlari..aku tak tau lagi akan kemana, tiba-tiba tanpa kusadari sebuah benda hitam besar berlari di hadapanku dan kemudian menabrakku...BRAKKKK.....TIDAKKKKKKKK.....!!!!!!! Ups..aku pun terbangun, ku cubit pipi dan tanganku..dan oohh..ternyata aku masih hidup. Ternyata apa yang terjadi, semua itu hanya mimpi...syukurlah...ucapku lega dalam hati.

Aku terus teringat dengan mimpi ku semalam. Ku dalami makna yang ada dalam mimpiku sambil berjalan menuju ke sekolah. Kebetulan hari ini sekolah sudah tidak pelajaran lagi, hari hari di sekolah di pakai untuk class meeting atau mengurus surat-surat yang belum selesai. Dan pada hari ini akan diadakan bimbingan konsultasi yang bertema "Menentukan Perguruan Tinggi Idaman" oleh kakak kakak Alumni SMU-ku yang telah kuliah di perguruan tinggi dan ada juga yang telah bekerja di perusahaan ternama di Indonesia. "Yes..inilah salah satu  hal yang bisa menuntunku untuk membuat sebuah pilihan. Mungkin aku bisa share tentang mimpiku pada kakak alumni" kataku dalam batin.

Bimbingan dimulai dengan pendefinisan sebuah Perguruan Tinggi Idaman. Ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan untuk mendefinisikan sebuah perguruan tinggi idaman.
  1. Apakah perguruan tinggi idaman harus perguruan tinggi favorit indonesia?
    • Bisa iya bisa juga tidak. Carilah perguruan tinggi yang system pembelajarannya sesuai dengan kemampuan anda.
  2. Apakah perguruan tinggi idaman harus selalu perguruan tinggi Negeri? Bagaimana dengan swasta?
    • Tidak semua  perguruan tinggi idaman harus perguruan tinggi negeri. Bahkan saat ini banyak perguruan tinggi swasta yang memiliki kualitas di atas perguruan tinggi negeri.
  3. Apakah jurusan yang kita ambil harus selalu jurusan yang menjadi incaran banyak siswa SMU?
    • Jangan !. Ambillah jurusan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan kita. Jangan memilih jurusan yang hanya sepintas memiliki prospek dimasa depan, tapi tidak sesuai dengan bakat yang kita miliki. Apalagi memilih sebuah jurusan yang berdasarkan paksan orang lain. Hal ini akan menjadi momok dalam proses kita belajar di perguruan tinggi
Tiga hal diatas adalah sebuah faktor-faktor yang perlu di perhatikan untuk menentukan sebuah perguruan tinggi idaman. Akhirnya forum konsultasi Alumni diakhiri dengan sebuah kesimpulan mendasar untuk memilih perguruan tinggi idaman. Kesimpulan itu dikenalkan dengan kata SIAGA :
  1. Survey universitas-universitas yang terbaik serta jurusan-jurusan favorit dimasing-masing perguruan tinggi terbaik. Anda bisa memakai berbagai media untuk mendapatkannya, misalkan:
    • Internet. Silahkan anda mengakses alamat http://www.webometrics.info/rank_by_country.asp?country=id. Disitus itu kita bisa mendapatkan informasi rangking perguruan tinggi di suatu negara. Jika kita lihat tabel diatas, untuk perguruan tinggi negeri, UGM, ITB dan UI menempati peringkat nomor satu. s/d tiga. Tapi untuk perguruan tinggi swasta Petra, Gunadarma dan Universitas Islam Indonesia menduduki peringkat nomor satu s/d tiga.
    • Informasi dari kakak alumni yang sudah belajar di Universitas yang bersangkutan. Informasi dari sumber yang satu ini sangatlah up to date, sehingga sempatkan diri kita untuk bertanya sebanyak-banyaknya kepada alumni yang telah kuliah di Perguruan Tinggi
  2. Ikuti perkembangan-perkembangan informasi dunia kerja untuk 4 tahun mendatang. Dimana 4 tahun mendatang anda akan menyelesaikan kuliah  dan mulai bekerja di sebuah perusahaan atau membuat pekerjaan sendiri.
  3. Analisa system pembelajaran di perguruan tinggi yang anda pilih. Apakah lingkungan dan system pembelajaran sesuai dengan pribadi dan kemampuan anda?
  4. Gali potensi pada diri anda untuk menentukan jurusan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan anda.
  5. Ambil beberapa pilihan. Jangan menentukan satu pilihan saja, karena belum tentu pilihan pertama bisa anda masuki. Karena anda perlu lolos dari tes masuk perguruan tinggi.
Setelah forum konsultasi itu, langkahku untuk membuat sebuah pilihan mulai terarah. Empat hari kedepan akan ku pakai  SIAGA untuk menentukan perguruan tinggi idaman. Dan  tentu saja, tak lupa sholat malam terus aku lakukan setiap hari.
Malam ini adalah malam terakhir bagi diriku untuk merenung dan membuat pilihan. Setelah sholat malam, aku ambil kertas-kertas berisi hasil SIAGA yang telah ku jalankan dalam 4 hari ini. Kemudian aku baca kembali kertas-kertas itu dan ku renungkan baik-baik. Beberapa menit kemudian ku ambil sebuah bolpoint dan kertas, lalu ku tuliskan nama beberapa Perguruan Tinggi Idaman dengan penuh pertimbangan. Ada tiga nama universitas dan dua jurusan yang terpilih. Kertas itu aku lipat dengan rapi dan akan ku serahkan ke kedua orang tuaku besok pagi. Harapanku semoga kedua orang tuaku bisa menerima pilihanku ini dengan rasa gembira.

Pagi itu akhirnya datang, kedua orang tuaku benar-benar menagih janji kepadaku. Dengan langkah pasti ku ambil sebuah kertas berisi pilihan-pilihan yang telah tertulis di dalamnya. Kuserahkan kertas itu kepada ayah dan ibu. Dan dengan seksama beliau membuka kertas tersebut pelan-pelan. Cukup lama ayah dan ibu membaca 3 baris tulisan yang ada di kertas itu. Suasana hening pun menyelimuti ruangan keluarga pagi itu. Ayah dan ibu saling berpandangan, wajah mereka nampak begitu serius. Akhirnya satu patah kata keluar dari bibir ibuku " Kemari ton..ayah dan ibu mau bicara". "Kamu sudah berpikir masak-masak?Kamu serius dengan apa yang kamu tulis ini? " kata ibu ku dengan nada cukup tinggi. "Siap bu..karena tono sudah pikirkan masak-masak, apa yang tertulis dikertas itu adalah perguruan tinggi idaman tono" kata ku dengan nada datar menjelaskan. Kemudian aku terangkan semua alasan yang aku pakai sehingga aku berani memutuskan 3 pilihan yang ku tulis di atas kertas tersebut. Memang dari ketiga pilihan itu, bukan pilihan yang asal-asalan, hanya saja diantara pilihan itu , sebuah Universitas Swasta  menjadi  prioritas pilihan  utama. Ayah dan ibu merasa kurang setuju dengan pilihan itu. Beliau menginginkan saya bisa kuliah di perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia ini. 

Dua hari ayah dan ibu bermuka sedikit marah dengan ku. Aku merasa bingung dengan kondisi ini. Dulu ayah  dan ibu menyerahkan semua keputusan kepadaku, namun saat ini setelah aku mengambil keputusan semua malah memarahi diriku. Akhirnya aku putuskan untuk membuat sebuah tantangan pada ayah dan ibu-ku. Dalam kesempatan yang baik di waktu makan malam aku mencoba untuk berbicara pada ayah dan ibuku. "Ayah, ibu, tono sudah mengambil suatu pilihan. Dan saat ini tono akan membuktikan pada ayah dan ibu bahwa pilihan tono itu adalah pilihan yang menurut tono terbaik buat masa depan tono. Tono berjanji jika 4 tahun nanti tono tidak berhasil, maka tono akan menerima hukuman apapun dari ayah dan ibu" itulah kata-kata yang terlontar dari mulutku sembari ingin menangis. Aku takut jika kata-kata itu menyinggung perasaan ibu dan ayahku. Namun demi masa depanku, aku harus mengatakan hal itu.

Empat tahun berlalu dan kini telah genap sembilan tahun dari malam terakhir aku merenungkan sebuah pilihan masa depan. Dan kini aku telah membuktikan kepada kedua orang tuaku, bahwa pilihan ku untuk kuliah di perguruan tinggi swasta bukanlah hal yang sia-sia. Aku berhasil menjadi seorang manager disebuah perusahaan ternama. Bahkan aku mampu menjadi mahasiswa berprestasi di Perguruan Tinggi Idamanku , padahal di masa SMU saya tidak pernah menjadi siswa berprestasi. Aku bersyukur kepada Allah karena telah memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya ini. Dan kini aku merasa lega karena telah menepati janjiku kepada kedua orang tuaku dan membuktikan bahwa pilihan yang aku ambil adalah yang terbaik untukku.

Tulisan ini saya persembahkan untuk Lomba Blog UII, semoga bisa menjadi inspirasi bagi para calon mahasiswa-mahasiswi untuk menentukan pilihan hidupnya. SALAM SEMANGAT UNTUK KITA SEMUA

Tags: Ketika malam ku merenung, Perguruan Tinggi Idaman, Perguruan Tinggi Terbaik, Universitas Islam Indonesia, Lomba Blog UII, Perguruan Tinggi Favorit Indonesia

3 comments:

Related Posts with Thumbnails
 
Artikel Lomba Blog UII
Berita Terbaru
Blogroll
My Links
Tukar Link

Arsip Bulanan
Langganan Artikel